Wednesday, April 11, 2012

Cara Membuat Pestisida Nabati

Kali ini saya akan menuliskan artikel tentang pertanian. Dimana sekarang ini sedang digalakkan budidaya tanaman organik, maka dari itu dalam hal pencegahan penyakit pun kita dituntut untuk tidak menggunakan bahan-bahan pestisida yang terbuat dari bahan kimia, sehingga perlu adanya solusi penanganan yang tepat tanpa perlu adanya bahan kimia.
Sebenarnya banyak bahan baku yang berada disekitar kita yang bisa digunakan untuk dijadikan sebagai pengganti pestisida kimia dan pupuk kimia yang banyak dijual dipasaran. Berikut ini cara membuat pestisida nabati :

Pestisda Nabati
Bahan:
1. Labu Kayu sebanyak 1 Kg
2. Buah Mengkudu yang masak sebanyak 0,25 Kg
3. Bawang Putih sebanyak 0,25 Kg
4. Ajinomoto sebanyak 10 gram
5. Air sebanyak 5 liter
Bahan:
1. Labu Kayu sebanyak 10 Kg
2. Buah Mengkudu yang masak sebanyak 2,5 Kg
3. Bawang Putih sebanyak 2,5 Kg
4. Ajinomoto sebanyak 100 gram
5. Air sebanyak 50 liter
Cara Pembuatan:
1. Seluruh bahan dihaluskan kemudian dicampurkan dan difermentasi selama 3 sampai 7 hari.
2. Hasil fermentasi diaplikasikan dengan dosis 100 cc/10 liter air.
OPT Sasaran:
1. Semua jenis ulat
2. Hama penghisap
3. Kutu Daun
4. Hama putih palsu
5. Walang sangit
6. Kepinding tanah
Masa aktif pestisida nabati ini selama 1 bulan dan sebelum digunakan pestisida tadi kita saring terlebih dahulu.
Cara Membuat Pestisida Organik
Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab denga lingkungan.
Bahan dan Alat:
2 kg gadung.
1 kg tembakau.
2 ons terasi.
¼ kg jaringao (dringo).
4 liter air.
1 sendok makan minyak kelapa.
Parutan kelapa.
Saringan kelapa (kain tipis).
Ember plastik.
Nampan plastik.
Cara Pembuatan:
Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung).
Gadung dikupas kulitnya dan diparut.
Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas
Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan ½ liter air panas
Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan.
Dosis:
1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.
2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.
Kegunaan:
Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit.
Dapat menolak hama dan penyakit.
Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.
Sasaran:
Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.
Catatan: Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batas ambang dan berlebihan dikhawatirkan akan mematikan musuh alami hama yang bersangkutan.
readmore »»  

Budidaya Tanaman Nilam

Tanaman nilam adalah tanaman yang belum populer dibudidayakan di Indonesia. Namun tanaman nilam ini di dunia Internasional sangat populer untuk diperdagangkan. Banyak cara yang bisa membuat negara kita maju, salah satunya budidaya tanaman nilam dengan hasil panen yang melimpah.

Indonesia dalam berbudidaya tanaman nilam bisa menambah devisa negara. Untuk kita kita anak-anak Indonesia dalam pertanian harus tahu dan jangan sampai ketinggalan. Blogiztic akan mengulas cara budidaya tanaman nilam yang benar sebagai berikut.
Syarat pertumbuhan
Tanaman nilam dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian optmal 10-400 meter dpl dengan curah hujan antara 2500 – 3500 mm/th.
Pembibitan
- Stek diambil dari batang atau cabang yang sudah mengayu dari bagian tengah, berdiameter 0,8-1,0 cm, + 15-23 cm dan paling sedikit 3-5 mata tunas
- bedengan persemaian dengan ukuran lebar 1,5 m, tinggi 30 cm dan panjang tergantung kebutuhan dan parit selebar 30-40 cm dan dalamnya + 50 cm
- Tanah bedengan dicampur pasir dengan perbandingan 2:1 dan selanjutnya diberi pupuk kandang matang yang telah dicampur Natural GLIO (1 sachet Natural GLIO + 25-50 kg Pupuk Kandang)
- Buat naungan menghadap ke timur dengan ketinggian 180 cm timur dan 120 cm barat, letakkan daun kelapa atau alang-alang di atas para-para.
- Stek ditanam posisi miring, bersudut 450 sedalam 10 cm dan jarak tanam 10 x 10 cm
- Siram dengan POC NASA (2-3 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per 10 – 15 liter air.
- Setelah umur 3-4 minggu bibit sudah siap dipindahkan ke lapangan (2-4 hari) sebelum bibit dipindah semprot POC NASA (3-4 tutup/tangki).
Pengolahan lahan
- Lahan dibersihkan dari jenis rumput-rumputan, kayu-kayuan dan semak belukar.
- Tanah dicangkul atau dibajak serta digaru
- Buat parit-parit pembuangan air lebar 30-40 cm dan dalamnya 50 cm
Jarak tanah
- Dataran rendah yang tanahnya subur 100 x 100 cm, tanah yang kandungan liatnya tinggi 50 x 100 cm
- Pada tanah lipatit, 75 x 75 cm
- Tanah berbukit dengan mengikuti garis contour 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm
Pemananam
~ Secara tidak Langsung
- Bibit stek dicabut dari persemaian umur 3-4 minggu, bila akar terlalu panjang sebaiknya dipotong supaya tidak mudah terserang busuk akar. – - – Setiap lubang tanam ditanami 1-2 bibit stek
~Secara Langsung
- Tanam stek secara langsung di lahan 2-3 stek per lubang tanam
Catatan : Akan lebih baik pada penanaman secara langsung, sebelum di tanam stek direndam dulu dalam POC NASA (1-2 tutup) + HORMONIK ( 1 tutup ) per 5 -10 liter.>
Pemupukan tanaman
Langkah Tips Trik Panduan Cara Metode Tutorial Gampang Benar Tepat Update Terbaru Mudah Tradisional Pemeliharaan Pelestarian Perawatan Budidaya Nilam
Siramkan SUPER NASA yang telah dicampur air, merata di atas bedengan, dosis ± 1 botol/1000 m2 dengan cara :
- alternatif 1 ; 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air (jadi larutan induk). Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 ; setiap 1 gembor (10 lt) beri 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
POC NASA disemprotkan umur 20, 30, 50 dan 60 hari setelah tanam dengan dosis 4 – 5 tutup/tangki atau POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup)/tangki.
Penyulaman
Penyulaman ini dilakukan satu bulan setelah tanam untuk mengganti tanaman yang mati atau kurang normal
Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 bulan setelah tanam atau saat tanaman mencapai tinggi 20-30 cm dan cabang bertingkat dengan radius 20 cm. Selanjutnya setiap 3 bulan sekali
Pemangkasan
- Pemangkasan dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam. Penjarangan dengan mencabut tanaman yang jaraknya terlalu rapat.
- Pemangkasan pada tanaman yang terlalu rimbun dan menutupi cabang lainnya, yaitu pada cabang dari tingkat tiga ke atas. Untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru, sebaiknya dalam tiap rumpun dibiarkan satu cabang saja yang tumbuh dan semprot dengan POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1-2 tutup) setelah pemangkasan.
Panen
- Panen tanaman nilam dapat dilakukan pada umur 6 – 8 bulan setelah tanam
- Panen pertama, bagian yang boleh dipangkas adalah cabang-cabang dari tingkat dua ke atas, sedang cabang-cabang tingkat pertama ditinggalkan
- Selesai panen pertama, bila cabang-cabang pertama jauh dari tanah dirundukkan tetapi tidak putus kemudian ditimbun tanah pada setiap tunasnya
- Setelah tanaman umur 9 bulan, tanaman dapat dipanen kedua kalinya dengan cara seperti panen pertama, sehingga akan diperoleh cabang-cabang baru dan anakan baru.
- Demikian selanjutnya sampai panenan pada bulan ke-12, 15, 18, 21, 24 , dst
- Panenan daun nilam dipotong-potong + 3-5 cm kemudian dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air 15 % kemudian di suling.
readmore »»