Dalam rangka peningkatan keamanan dan penguatan alat utama sistem
senjata (Alutsista) TNI, Indonesia akan membeli delapan helikopter
AH-64D Apache Longbow dari Amerika Serikat. Pembelian itu diungkapkan
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton setelah melakukan pertemuan
dengan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Washington.
Rencana peremajaan alutsista Indonesia memang sudah dilakukan oleh
pemerintah sejak beberapa tahun terakhir, mulai dari pesawat tempur,
kapal selam, tank dan juga helikopter.
1. Super Tucano
Empat pesawat tempur taktis ringan Super Tucano EMB-314/A-29 baru saja
sampai di Indonesia pada Sabtu (1/9) lalu di Halim Perdana Kusuma.
Pesawat asal Brasil ini bermesin single turboprop dan piawai dalam
tempur ringan. Kecepatannya yang rendah membuat pesawat ini biasanya
diperuntukan untuk mata-mata udara.
Super Tucano dilengkapi dengan 2 senapan mesin dan juga bisa dipasang
bom sejenis MK-81 dan MK-82, peluncur roket jamak, dan bom berpemandu
Laser.
Sejak diperkenalkan dan dipakai Brasil pada tahun 2004, Super Tucano
EMB-314 terbukti berhasil melakukan misi penjagaan perbatasan di kawasan
Amazon yang terkenal sangat rawan dengan aktivitas penyelundupan dan
perdagangan narkotika.
2. Kapal selam
Tiga kapal selam Changbogo buatan Korea Selatan berhasil menarik
perhatian pemerintah, kapal selam Changbogo yang relatif kecil dianggap
tepat untuk bermanuver di laut Indonesia.
Changbogo didesain untuk menghancurkan kapal selam lawan, kapal
permukaan, melindungi pangkalan dan misi pengintaian. Pada saat
menyelam, kapal selam ini dapat turun hingga kedalaman 250 m. Dengan
dilengkapi dengan 4 MTU mesin diesel, kapal selam ini dapat melaju
dengan kecepatan maksimum 21 knots (posisi menyelam) dan 11 knots
(posisi permukaan).
Kapal selam ini juga dilengkapi 8 buah 533mm/21 inch torpedo di haluan
dan dipersenjatai dengan total 14 torpedo atau 28 ranjau laut. Kapal
selam ini juga mampu untuk beroperasi secara terus menerus selama 2
bulan dengan 40 orang kru.
kapal selam yang dibeli dari Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering
(DSME) akan tiba pada tahun 2015, selain itu Indonesia juga akan
mendapatkan keuntungan karena satu dari tiga kapal selam akan dibuat di
Indonesia.
3 . Heli AH-64D Apache Longbow
Helikopter buatan Boeing ini merupakan jenis penyerbu/tempur yang bisa
diterbangkan dalam berbagai cuaca. Helikopter serbu ini dikendalikan
oleh dua orang crew dan persenjataan utamanya terdiri dari sebuah
senapan mesin M230 kaliber 30 mm.
Helikopter ini juga bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti
AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal
sayap. Apache merupakan helikopter penyerang utama bagi Angkatan Darat
Amerika Serikat
Indonesia rencananya akan membeli delapan helikopter ini dari Amerika
Serikat setelah ada pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI dan AS Kamis
(20/9) kemarin di Washington.
4. Main Battle Tank (MBT) Leopard
Indonesia dipastikan membeli Main Battle Tank (MBT) Leopard dari Jerman,
sebanyak 15 unit pertama akan tiba pada bulan Oktober 2012. Recananya
100 unit MBT akan dipersiapkan untuk modernisasi Alutsista TNI.
Awalnya tank dapat memuat 4 orang ini akan didatangkan dari Belanda,
namun muncul kontroversi karena seratus unit yang akan diboyong dari
negeri kincir angin tersebut adalah tank bekas.
Tank yang jadi andalan pasukan tempur Jerman, Kanada, Yunani, Belanda,
Portugis dan Spanyol ini dilapisi baja terbaru yang diklaim mampu
menghentikan proyektil peluru dengan bobot mencapai 60 ton.
Kecepatan maksimal hingga 72 Km/jam, mampu mendaki hingga kemiringan 60
derajat dan memiliki daya jelajah 550 Km. Sementara untuk senjata,
Leopard mengandalkan meriam Rheinmetall berkaliber 120 mm dan bisa
membawa hingga 42 peluru kanon. Selain itu, tank ini dilengkapi dua
senapan mesin 7,62 mm.
5. Kapal cepat rudal
Alutsista Terbaru TNI AL yang diluncurkan pada Jumat (31/8) lalu adalah
buatan anak bangsa yaitu kapal cepat rudal (KCR) Trimaran yang kini
diberi nama KRI Krewengan.
Kapal yang memiliki panjang 63 meter ini bisa menempuh kecepatan
maksimal 35 knot atau didarat setara 65 Km/jam dan bisa dipersenjatai
dengan berbagai tipe/sistem rudal, seperti rudal C705 buatan China,
RBS15, Penguin atau Exocet, meriam 40รข€“57 mm serta senjata tembak cepat
Close in Weapon System (CIWS).
Teknologi tinggi berbahan serat karbon vinylester diaplikasikan untuk
membuat bodi yang juga berdesain siluman hingga sulit dideteksi radar.
Selain itu juga dipersenjatai peluru kendali dengan jarak tembak hingga
120 kilometer.
Namun kapal ini masih akan menjalani serangkaian uji coba di laut serta
pemasangan sistem deteksi dan persenjataan. Kapal pertama dari empat
kapal bertipe serupa yang dipesan TNI AL ini ditargetkan bisa beroperasi
penuh pada awal 2013.