Tuesday, September 18, 2012

Fosil yang Salah Diidentifikasikan

Kesalahan dalam mengidentifikasikan dan memublikasikan sesuatu sangat merugikan, karena dapat menyesatkan fakta yang terdapat di dalam ilmu dan pengetahuan. Ketika kita menemukan sebuah fosil cangkang kerang ataupun binatang berkeras lainnya saat berjalan di pesisir pantai, tentu dapat dengan mudah kita mengenalinya, dan seperti apa bentuk dan pola kehidupan mereka. Meski demikian tidak semua fosil mudah dan begitu saja dapat diidentifikasikan, perlu ilmu, pengetahuan, pengalaman dan ketelitian. Sehingga tidak aneh lagi jika suatu saat terjadi kesalahan identifikasi untuk memberikan dan menjelaskan penemuan fosil tersebut. Berikut uniknya.com, merangkum 5 fosil yang salah diidentifikasikan

1. Belemnites



Mungkin saat ini pun jarang sekali orang yang mengenal mahluk bernama belemnites, sebuah mahluk yang berasal dari zaman purba, bentuknya menyerupai gurita. Namun berbeda dengan gurita, belemnites memiliki 10 tentakel dengan panjang yang sama dilapisi oleh duri-duri kecil. Namun yang paling membedakan dengan gurita mereka memiliki kerangka tulang dalam tubuhnya.

Keberadaan belemnites memang satu zaman dengan dinosaurus, mereka bahkan dikatakan mendominasi kehidupan di perairan laut. Bagian tubuh mereka yang paling banyak ditemukan berupa fosil adalah bagian kerangka tubuhnya yang silinder, alat penunjuk/pendeteksi dan tentakel. Dan fosil yang ditemukan berbentuk peluru panjang. Namun yang terjadi di Eropa beberapa abad lalu, fosil belemnites ini mereka anggap sebagai petir yang menjadi batu ataupun peluru yang ditembakkan oleh dewa dari langit. Sehingga berdasarkan anggapan yang mereka miliki, banyak ditemukan fosil tersebut terpasang diru-rumah mereka dengan tujuan terhindar dari petir. Ada pula yang menganggap fosil ini merupakan jari dari para Elf, peri lilin ataupun senjata petir dari pixie (peri jahat). Kepercayaan yang beragam dimiliki bangsa Eropa saat itu, mereka bahkan menggunakan fosil ini sebagai benda yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit termasuk serum penangkal gigitan ular dengan cara menempelkannya di bagian tubuh yang terluka.

2. Anchisaurus


Di urutan kedua adalah Anchisaurus yang merupakan tipe awal dari dinosaurus herbivora. Mahluk ini memiliki leher dan ekor yang panjang, dan seringkali dihubungkan dengan apatosaurus dan diplodocus. Namun demikian ukuran mereka lebih kecil, panjang mereka hanya mampu tumbuh dua meter. Tubuh mereka merupakan evolusi dari dinosaurus berkaki dua dari jenis pendahulunya dan tidak benar-benar berkaki empat –walaupun kadang bagian depan (tangannya) digunakan untuk berjalan.

Dalam penemuannya anchisaurus pun mengalami kesalahan identifikasi, karena kerangka fosil cukup membingungkan. Mereka memiliki leher dan ekor yang panjang, memiliki pinggul dan kerangka lainnya seperti reptil. Bahkan karena ukurannya menyerupai manusia, maka fosil anchisaurus pun diduga sebagai kerangka manusia. Namun setelah ditemukan beberapa kerangka dan dinosaurus lainnya, identifikasi pun semakin berkembang, dan simpulan terakhir saat itu adalah reptil.

3. Mastodons dan Mammoths (mamut)


Hingga beberapa ribu tahun lalu, mastodon dan mamut raksasa mendominasi bumi di zaman es. Mereka adalah mahluk yang menyerupai gajah namun memiliki bulu tebal dan gading panjang. Namun mereka kemudian punah karena saat itu terjadi perubahan iklim yang ekstrem di bumi, selain diburu oleh predator lainnya. Seperti halnya gajah modern, kedua mahluk ini memiliki otot lebih banyak di bagian belalai mereka, bahkan bisa dikatakan menyerupai tentakel. Memiliki kemampuan luar biasa, gerakannya lebih fleksibel terutama ketika digunakan dengan kekuatan penuh. Karenanya otot belalai mereka lebih kuat dan besar (memerlukan banyak ruang untuk otot). Fenomena tersebut pun memang terjadi dan dialami oleh gajah modern, namun karena terjadi perubahan iklim dan evolusi dalam dunia fauna maka gajah modern tidak memerlukan otot yang banyak dan tubuh terlalu besar untuk dapat menjalani kehidupannya.

Gajah purba, atau mamot di Eropa dahulu sering dihubungkan dengan legenda Cyclops, mahluk mitologi bertubuh besar. Salah satu bangsa raksasa kuno yang hanya memiliki satu buah mata dan terletak di dahi wajahnya, Clyclops, hidup di dalam mitologi baik Yunani maupun Romawi. Bahkan tertulis di dalam sebuah naskah Homer, ‘Odyssey’ dan Virgil’s the Aeneid, sehingga menjadikannya sebuah legenda yang faktual.


4. Landak Laut (Bulu Babi)


Landak laut memang jenis echinodermata, yang memiliki duri tajam layaknya landak. Fosil mereka seringkali ditemukan di wilayah pesisir pantai akibat terseret oleh aliran air ataupun ombak. Landak laut ini telah ada sejak ratusan juta tahun yang lali, dan nenek moyang mereka telah membuktikannya dengan berupa fosil. Fosil landak laut ini pun bernasib sama dengan mahluk yang disalah identifikasikan lainnya. Di daratan Inggris, mereka dianggap sebagai mahkota yang berasal dari alam supranatural, ataupun makanan para peri, bahkan telur ular gaib. Sementara di Denmark, mereka diduga sebagai batu yang jatuh bersamaan dengan petir. Bahkan kehadiran mereka dianggap sebagai tanda akan terjadi badai di wilayah pesisir dan laut, sehingga dijadikan alat pendeteksi cuaca. Bahkan dengan menemukan lima landak laut secara bersamaan adalah sebuah keberuntungan, seperti yang diyakini sebagian rakyat India. Keyakinan yang lainnya adalah sebagai serum anti bisa ular, memudahkan pengolahan roti, melindungi rumah dari badai dan mendapatkan berkat dari Tuhan ataupun dewa.

5. Hominids

http://astrounika.blogspot.com/

Nenek moyang kita telah banyak meninggalkan fosil di berbagai belahan dunia. Namun sebelum dikenal sebagai fosil manusia, banyak dugaan yang salah terhadap keberadaannya. Terutama di daratan Amerika dan Eropa, fosil ini diduga merupakan sosok manusia gaib (mitos) sebagaimana yang sering disebutkan di berbagai kitab keagamaan, seperti raksasa ataupun iblis. Sementara yang lainnya menganggap hominids merupakan kera modern, meskipun kerangka mereka sebenarnya berbeda dengan primata lainnya. Di Era modern fosil hominids diduga merupakan peninggalan mahluk asing (alien) daripada sebagai mahluk mitos.