Thursday, September 6, 2012

Persamaan Piramid Gunung Padang dan Piramid Bosnia

Gunung Padang di Cianjur diperkirakan merupakan pyramid kuno yang usianya bisa mencapai 4700 hingga 10,000 tahun. Itu menurut Andi Arif, staf khusus presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam yang sekarang juga menjadi Dewan Pengarah di Tim Terpadu Mandiri Gunung Padang. Andi Arif yang dalam pekerjaannya dibidang bansos dan bencana alam melakukan pencitraan digital untuk areal-areal bencana menyadarai bahwa terdapat unsur logam dibawah permukaan gunung padang. Asumsi Andi logam itu mungkin saja emas. Kalaupun ternyata bukan emas logam tersebut menunjukkan adanya peradaban maju berumur 8000 tahun yang sudah bisa mengolah logam. Andi Arief juga yakin jika asumsinya terbukti benar maka hal itu akan mengguncang sejarah umat manusia dan “ganjarannya adalah hadiah Nobel”. (sumber dari sini ). Pendapat kontroversial tentang peninggalan masa lalu yang sangat maju ini didukung oleh komunitas tarekat. Andi Arif juga mengakui bahwa “Penerawangan ahli tarekat juga begitu”.

situs megalitikum Situs Megalitikum Gunung Padang, Gambar dari flickr


Dalam siaran pers dari Tim Riset Gunung Padang dikatakan bahwa bangunan di lapisan atas Gunung Padang diperkirakan telah ada sejak 2800 – 4500 tahun SM. Penentuan umur didasarkan pada carbon radiometric dating terhadap sampel serpihan karbon dari situs di kedalaman tiga hingga empat meter lapisan atas gunung Padang. Struktur ini adalah punden berundak raksasa dengan disain arsitektur konstruksi canggih setara dengan konstruksi bangunan Machu Pichu di Peru.(sumber tempo ) http://astrounika.blogspot.com/


Tidak semua ahli setuju dengan pendapat controversial Andi Arif. Profesor Dr RP Koesoemadinata seorang professor geologi menulis pendapatnya tentang situs Gunung Padang. (disini). Melihat serakan bebatuan yang bentuknya sangat seragam dia menyimpulkan bebatuan itu ‘in situ’ yang digeser-geser manusia sehingga menjadi agak beraturan terutama dengan menancapkannya dalam posisi vertikal. Beliau meragukan adanya peradaban yang berhubungan dengan Pajajaran. Yang ada adalah peninggalan budaya megalith yang tidak memerlukan peradaban. Dia berasumsi mungkin orang sunda jaman dahulu secara kebetulan menemukan batuan dengan “columnar joints / sendi berbentuk kolom” berserakan di puncak Gunung Padang. Hal yang menakjubkan ini dianggap sebagai adanya sesuatu yang ajaib. Dengan sedikit menggeserkan dan menancapkan kolom batuan jadilah suatu tempat pemujaan.


Disisi lain dunia ada juga klaim piramida di Bosnia. Di Wikipedia ini istilah piramida Bosnia digunakan untuk bentuk formasi batuan alami yang disebut flatirons dikawasan Visoko, Bosnia. Pada tahun 2005 Bukit bernama Visočica menjadi pusat perhatian dunia karena diberitakan media dengan gencar bahwa bukit itu buatan manusia dan merupakan pyramid terkuno di dunia. Setelah situs itu dianalisa oleh geologist, arkeologis dan ilmuwan lain disimpulkan bahwa bukit itu merupakan bentukan alami dan tidak ada tanda-tanda manusia yang membuatnya. Para ilmuwan juga mengkritik pemerintah Bosnia yang mendukung klaim adanya pyramid banhwa “hal ini merupakan hoax kejam pada masyarakat yang awam dan tidak punya tempat dalam dunia ilmu pengetahuan sejati”. Gagasan bahwa bukit itu merupakan pyramid pertama kali dicetuskan oleh seorang penulis dan pandai besi Semir Osmanagić. Dalam penggaliannya di situs tersebut ia mengklaim sebuah alun alun pintu masuk dan terowongan-terowongan, juga semen dan blok blok batu yang dikatakannya pernah menutupi struktur tersebut. Penggalian dimulai pada tahun 2006 dan malahan membentuk bukit itu sehingga menyerupai pyramid bertingkat suku Maya. http://astrounika.blogspot.com/


Piramida Sunca

Bukit ‘Piramida Matahari’ Visoko, Bosnia. Gambar dari flickr




Dapat disimpulkan bahwa piramida Gunung Padang dan Piramida Bosnia mempunyai satu kesamaan: kekaguman dan keheranan manusia pada bentukan gunung yang ‘aneh’, pyramidal dan tampak terlalu teratur untuk menjadi bentukan natural. Setelah itu pikiran manusia lah yang membentuk asumsi-asumsi sebelum fakta ditemukan. Selain itu keduanya mempunyai kesamaan, ‘penemuan’ ini menjadikan situs-situs itu sebagai tempat pariwisata yang menghasilkan uang. Jika salah satunya diklaim dalamnya mengandung emas, itu kejeniusan. Banyak orang menginginkan balok emas jatuh didepan mata. Kesamaan lain: keduanya merupakan hoax. Sebetulnya situs Gunung Padang ini sudah merupakan situs sejarah megalitikum yang sangat menarik, tanpa harus mengaitkannya dengan klaim piramida.