VIVAnews
- Dua mumi berusia 3.000 tahun ditemukan di Cladh Hallan, sebuah lokasi
terpencil di Skotlandia, Inggris. Keduanya adalah yang tertua di Eropa.
Ini membuktikan bahwa masyarakat Inggris di masa lalu mengawetkan jasad
dengan mumifikasi, teknik mumi.
Bukan teknik atau usia yang membuat dahi para ahli berkerut, tapi dua kerangka itu ternyata disusun dari tulang belulang banyak orang. Studi yang menggunakan teknologi terbaru menunjukkan, jasad dua kerangka mumi dibuat dari enam orang yang berbeda, yang saat meninggalnya berjarak ratusan tahun.
Diduga mumi tersebut disusun dari tulang belulang orang-orang yang masih satu keluarga, lalu disusun seperti puzzle untuk membuatnya seakan hanya satu orang.
Kerangka yang digali University of Manchester, yang sebelumnya disebut sebagai "mumi perempuan" karena bentuk panggulnya, nyatanya adalah komposit. Disusun tiga jasad orang yang berbeda, beberapa bagian di antaranya, seperti tengkorak, adalah laki-laki. Radiocarbon dating dan analisis isotop juga menunjukan, "mumi pria" adalah komposit.
Dua mumi tersebut ditempatkan secara hati-hati, ditarik ke dalam seperti posisi janin, yang umumnya ditemukan di Zaman Perunggu. Arkeolog awalnya curiga, bagaimana bisa tubuh yang ditekuk dalam ke posisi sangat tertekuk. Temuan terbaru itu membuktikan skeptisisme mereka.
Profesor Mike Parker Pearson dari Sheffield University mengatakan, mumi tidak dikubur langsung setelah diawetkan. Ini serupa dengan yang ditemukan di pelosok Peru, Amerika Selatan.
Bagaimana dengan tubuh berbeda yang menyusun mumi? "Bisa jadi terkait komponen kekerabatan, mereka menempatkan garis keturunan bersama-sama, mencampurkan bagian tubuh orang yang berbeda tampaknya menjadi tindakan yang disengaja," kata dia seperti dimuat Daily Mail.
Pearson meyakini, keluarga mumi tersebut berpengaruh dalam masyarakat kala itu. Seperti yang dilakukan di beberapa suku di bagian lain dari dunia. Sebagai bagian dari penyembahan leluhur, tempat orang-orang meminta nasihat spiritual.
Berdasarkan uji radiokarbon, jasad penyusun mumi diperkirakan meninggal antara 300-500 tahun sebelum dimakamkan. Tidak meninggal bersamaan.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan, tulang telah didemineralisasi, ditempatkan dalam lingkungan asam seperti rawa gambut.Tingkat demineralisasi pada tulang yang ditemukan menunjukkan bahwa setelah kematian, mayat telah ditempatkan di rawa selama sekitar satu tahun, sebelum mumi mereka diangkat.
Sementara, kompleks di mana mereka ditemukan terdiri dari tujuh bangunan rumah yang diatur dalam bentuk teras.
Para arkeolog telah menggali tiga dari tujuh bangunan, dan mengungkap, struktur tersebut tak hanya sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai tempat kegiatan ritual.
Bukan teknik atau usia yang membuat dahi para ahli berkerut, tapi dua kerangka itu ternyata disusun dari tulang belulang banyak orang. Studi yang menggunakan teknologi terbaru menunjukkan, jasad dua kerangka mumi dibuat dari enam orang yang berbeda, yang saat meninggalnya berjarak ratusan tahun.
Diduga mumi tersebut disusun dari tulang belulang orang-orang yang masih satu keluarga, lalu disusun seperti puzzle untuk membuatnya seakan hanya satu orang.
Kerangka yang digali University of Manchester, yang sebelumnya disebut sebagai "mumi perempuan" karena bentuk panggulnya, nyatanya adalah komposit. Disusun tiga jasad orang yang berbeda, beberapa bagian di antaranya, seperti tengkorak, adalah laki-laki. Radiocarbon dating dan analisis isotop juga menunjukan, "mumi pria" adalah komposit.
Dua mumi tersebut ditempatkan secara hati-hati, ditarik ke dalam seperti posisi janin, yang umumnya ditemukan di Zaman Perunggu. Arkeolog awalnya curiga, bagaimana bisa tubuh yang ditekuk dalam ke posisi sangat tertekuk. Temuan terbaru itu membuktikan skeptisisme mereka.
Profesor Mike Parker Pearson dari Sheffield University mengatakan, mumi tidak dikubur langsung setelah diawetkan. Ini serupa dengan yang ditemukan di pelosok Peru, Amerika Selatan.
Bagaimana dengan tubuh berbeda yang menyusun mumi? "Bisa jadi terkait komponen kekerabatan, mereka menempatkan garis keturunan bersama-sama, mencampurkan bagian tubuh orang yang berbeda tampaknya menjadi tindakan yang disengaja," kata dia seperti dimuat Daily Mail.
Pearson meyakini, keluarga mumi tersebut berpengaruh dalam masyarakat kala itu. Seperti yang dilakukan di beberapa suku di bagian lain dari dunia. Sebagai bagian dari penyembahan leluhur, tempat orang-orang meminta nasihat spiritual.
Berdasarkan uji radiokarbon, jasad penyusun mumi diperkirakan meninggal antara 300-500 tahun sebelum dimakamkan. Tidak meninggal bersamaan.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan, tulang telah didemineralisasi, ditempatkan dalam lingkungan asam seperti rawa gambut.Tingkat demineralisasi pada tulang yang ditemukan menunjukkan bahwa setelah kematian, mayat telah ditempatkan di rawa selama sekitar satu tahun, sebelum mumi mereka diangkat.
Sementara, kompleks di mana mereka ditemukan terdiri dari tujuh bangunan rumah yang diatur dalam bentuk teras.
Para arkeolog telah menggali tiga dari tujuh bangunan, dan mengungkap, struktur tersebut tak hanya sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai tempat kegiatan ritual.
Ketika kompleks dibangun
sekitar 1.000 SM, dua mumi dikubur bersama domba, sebagai simbol
pengorbanan, di bawah lantai rumah paling utara. Pada sekitar waktu yang
sama seorang gadis 13 tahun yang jasadnya tak dimumikan, dikubur di
bawah lantai rumah tengah.
Sumber: vivanews.co.id